Bismillahirrahmanirrahim
Salah satu kegiatan rutin yang diadakan oleh BSMI adalah SILARU “Silaturahmi Rutin BSMI Kota Bandung”. SILARU yang kedua dilaksanakan pada hari Sabtu 28 November 2015 di Sekre BSMI Kota Bandung. Kegiatan yang dilakukan adalah tadarus bersama, sharing, dan kajian buku. Acara yang dilaksanakan pada pukul 16.00-17.30 ini, dipimpin oleh Kang Tommy. Lalu dilanjutkan dengan tilawah bersama yang dilakukan secara berkesinambungan dengan harapan setiap minimal dua bulan bisa khatam 30 juz. In Syaa Allah. Kemudian penyampaian materi oleh Kang Doddy. Materi yang disampaikan hari ini adalah Asbabun Nuzul Surat Al Hasyr : 9. Setelah itu sharing dan penutupan. Berikut ini adalah materi yang disampaikan pada SILARU kedua :
Mendahulukan saudara atau yang disebut itsar adalah salah satu tingkatan dan merupakan tingkatan yang tertinggi dari tujuh tingkatan dalam ukhuwah. Sifat tersebut sudah dimiliki dan dicontohkan kepada kita oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Seperti kisah pada zaman Rasulullah SAW, tentang kaum Anshar yang memiliki sifat itsar (mendahulukan saudara) dan tidak mementingkan diri sendiri. Diriwayatkan oleh al Bukhari yang bersumber dari Abu Hurairah bahwa seorang laki-laki menghadap Rasulullah SAW dan berkata: “Ya Rasulullah, saya lapar.” Rasulullah SAW meminta makanan kepada istri-istrinya, akan tetapi ternyata tidak ada makanan sama sekali. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Siapa diantara kalian yang malam ini bersedia memberi makan kepada tamu ini, mudah-mudahan Allah memberi rahmat kepadanya.” Seorang Anshar menjawab: “Saya ya Rasulullah.” Kemudian ia pergi kepada istrinya dan berkata: “Suguhkan makanan yang ada kepada tamu Rasulullah.” Istrinya menjawab: “Demi Allah tidak ada makanan kecuali sedikit untuk anak-anak.” Suaminya berkata: “Bila mereka ingin makan, tidurkan mereka lebih awal dan padamkan lampunya. Biarlah mereka menahan lapar malam ini.” Istrinya melaksanakan apa yang diminta suaminya. Keesokan harinya Rasulullah SAW bersabda: “Allah kagum dan gembira karena perbuatan suami istri itu.”
Diriwayatkan pula oleh al-Wahidi dari Muharib bin Ditsar yang bersumber dari Ibnu Umar bahwa salah seorang sahabar Rasulullah SAW diberi kepala kambing. Dalam hatinya sahabat itu berkata: “Mungkin orang lain lebih memerlukannya daripada aku.” Seketika itu pula kepala kambing itu dikirimkan kepada temannya, tetapi oleh temannya dikirimkan lagi kepada yang lain (sampai tujuh rumah) dengan maksud dan tujuan yang sama seperti sahabat Rasulullah SAW tersebut. Hingga pada akhirnya kepala kambing itu kembali lagi kepada yang pertama.
Dari peristiwa-peristiwa itu, turunlah surat Al Hasyr ayat 9 menggambarkan perbuatan orang yang memperhatikan kepentingan orang lain dengan tidak mementingkan kepentingan sendiri dan memperlihatkan bahwa setiap umat islam selalu memperhatikan nasib sesamanya
“ Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum kedatangan mereka (Muhajirin) mereka (Anshar) mencintai orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshar) tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin) dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan, dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. ”
Semoga kita bisa meneladani dan mencontoh sifat-sifat mulia yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.
Salah satu kegiatan rutin yang diadakan oleh BSMI adalah SILARU “Silaturahmi Rutin BSMI Kota Bandung”. SILARU yang kedua dilaksanakan pada hari Sabtu 28 November 2015 di Sekre BSMI Kota Bandung. Kegiatan yang dilakukan adalah tadarus bersama, sharing, dan kajian buku. Acara yang dilaksanakan pada pukul 16.00-17.30 ini, dipimpin oleh Kang Tommy. Lalu dilanjutkan dengan tilawah bersama yang dilakukan secara berkesinambungan dengan harapan setiap minimal dua bulan bisa khatam 30 juz. In Syaa Allah. Kemudian penyampaian materi oleh Kang Doddy. Materi yang disampaikan hari ini adalah Asbabun Nuzul Surat Al Hasyr : 9. Setelah itu sharing dan penutupan. Berikut ini adalah materi yang disampaikan pada SILARU kedua :
Mendahulukan saudara atau yang disebut itsar adalah salah satu tingkatan dan merupakan tingkatan yang tertinggi dari tujuh tingkatan dalam ukhuwah. Sifat tersebut sudah dimiliki dan dicontohkan kepada kita oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Seperti kisah pada zaman Rasulullah SAW, tentang kaum Anshar yang memiliki sifat itsar (mendahulukan saudara) dan tidak mementingkan diri sendiri. Diriwayatkan oleh al Bukhari yang bersumber dari Abu Hurairah bahwa seorang laki-laki menghadap Rasulullah SAW dan berkata: “Ya Rasulullah, saya lapar.” Rasulullah SAW meminta makanan kepada istri-istrinya, akan tetapi ternyata tidak ada makanan sama sekali. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Siapa diantara kalian yang malam ini bersedia memberi makan kepada tamu ini, mudah-mudahan Allah memberi rahmat kepadanya.” Seorang Anshar menjawab: “Saya ya Rasulullah.” Kemudian ia pergi kepada istrinya dan berkata: “Suguhkan makanan yang ada kepada tamu Rasulullah.” Istrinya menjawab: “Demi Allah tidak ada makanan kecuali sedikit untuk anak-anak.” Suaminya berkata: “Bila mereka ingin makan, tidurkan mereka lebih awal dan padamkan lampunya. Biarlah mereka menahan lapar malam ini.” Istrinya melaksanakan apa yang diminta suaminya. Keesokan harinya Rasulullah SAW bersabda: “Allah kagum dan gembira karena perbuatan suami istri itu.”
Diriwayatkan pula oleh al-Wahidi dari Muharib bin Ditsar yang bersumber dari Ibnu Umar bahwa salah seorang sahabar Rasulullah SAW diberi kepala kambing. Dalam hatinya sahabat itu berkata: “Mungkin orang lain lebih memerlukannya daripada aku.” Seketika itu pula kepala kambing itu dikirimkan kepada temannya, tetapi oleh temannya dikirimkan lagi kepada yang lain (sampai tujuh rumah) dengan maksud dan tujuan yang sama seperti sahabat Rasulullah SAW tersebut. Hingga pada akhirnya kepala kambing itu kembali lagi kepada yang pertama.
Dari peristiwa-peristiwa itu, turunlah surat Al Hasyr ayat 9 menggambarkan perbuatan orang yang memperhatikan kepentingan orang lain dengan tidak mementingkan kepentingan sendiri dan memperlihatkan bahwa setiap umat islam selalu memperhatikan nasib sesamanya
“ Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum kedatangan mereka (Muhajirin) mereka (Anshar) mencintai orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshar) tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin) dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan, dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. ”
Semoga kita bisa meneladani dan mencontoh sifat-sifat mulia yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.